Entries (RSS)

Tentang Kojiro Sasaki

[Samurai Warriors]Sasaki Kojiro



Sasaki Kojiro, atau disebut juga Ganryu Kojiro, lahir pada 13 April, 1612, di daerah Fukui (Fukui Prefecture). Dia adalah samurai yang hidup dari mulai jaman Sengoku sampai dengan awal masa Edo. 



Kojiro memiliki dojo yang bernama Ganyru yang ia dirikan sendiri, sekaligus yang menjadi aliran pedang yang juga ia buat sendiri. Sasaki Kojiro belajar ilmu pedang Chujo-ryu dari Kanemaki Jisai (murid Toda Seigen). Kanemaki Jisai sendiri adalah master menggunakan kodachi ( pedang kecil yang digunakan sebagai pendamping pedang katana ). Kojiro menjadi lawan tanding bagi gurunya karena gurunya sendiri memakai kodachi sedangkan kojiro menggunakan nodachi atau pedang panjang. Kojiro mendirikan dojonya sendiri setelah memenangkan pertarungan dengan adik gurunya. Salah satu bukti kehebatannya dalam sejarah adalah pada tahun 1610. Karena kepopuleran dojonya, dan karena juga berhasil memenangkan banyak pertarungan (salah satunya adalah dia berhasil menang dari 3 lawan dengan hanya menggunakana tessen, atau senjata kipas dari jepang), Kojiro mendapatkan kehormatan dari Hosokawa Tadoki untuk menjadi kepala persenjataan untuk Fief Hosokawa di utara Kyushu. Kojiro akhirnya mahir dan terkenal dengan senjatanya, nodachi (katana dengan ukuran yang lebih panjang), dan senjata utamanya adalah "The Laundry-Drying Pole"


Tessen, atau kipas besi

Kojiro dan Musashi jelas sudah saling mengenal satu sama lain. Musashi juga mengakui Kojiro sebagai ahli pedang yang hebat, dan lawan yang tangguh. Mereka mengadakan duel, namun duel yanng paling terkenal adalah duel di Pulau Ganryu.

Musashi yang mengetahui kepopuleran Kojiro, meminta Lord Hosokawa Tadoki untuk mengatur duel diantara mereka. Akhirnya, pertarungan itu pun ditentukan di pulau Ganryujima yang terletak di antara pulan Honsu dan Kyushu. Tanggal pertarungan itu adalah 13 April 1612. Legenda mengatakan bahwa Musashi terlambat datang selama 3 jam.

Salah satu versi mengatakan, bahwa Musashi yang datang terlambat memancing emosi Kojiro dengan mengejeknya. Kojiro yang marah, lalu menyerang Musashi. Serangan Kojiro yang fatal itu beberapa kali sangat dekat dengan rambut/chonmage Musashi (chonmage 丁髷, ちょんまげ, nama potongan rambut untuk pria2 jepang di era Edo, dan para samurai) dan memotongnya.

chonmage



Kojiro tampak berada di atas angin, dan kemenangan tampaknya akan segera menjadi miliknya, sampai akhirnya tiba-tiba dia terbutakan oleh sinat matahari tenggelam yang berada di belakang Musashi. Tidak membuang kesempatan, Musashi melancarkan serangan mautnya ke arah tengkorak Kojiro dengan bokken besarnya, yang merupakan pasangan dari dayung kapal yang ia pakai menuju ke pulau. Dayung itu ia bentuk sehingga menjadi seperti boken dengan wakizashinya. (bokken sebesar itu disebut juga suburito. Kedatangan terlambatnya itu bisa jadi sebagai trik untuk membuat lawan bingung sehingga lengah dalam pertarungan.



Suburito

Versi lainnya mengatakan bahwa Musashi yang datang terlambat hanya tersenyum saja pada Kojiro yang berteriak marah kepadanya. Karena penuh dengan emosi, Kojiro menyerang dengan memakai tehnik andalannya : Swallow Blade Cut. Namun, Musashi lebih dahulu menyerang iga kiri Kojiro sampai patah. Patahan iganya itu yang menusuk paru-paru Kojiro hingga ia tewas. Setelah itu, Musashi kembali ke kapalnya dan pergi dari pulau itu setelah mengalahkan Kojiro.

Sebetulnya, ada versi-versi lainnya mengenai pertarungan seru antar kedua samurai ini. Mungkin, karena pertarungan ini berlangsung di pulau yang tak ramai, dan mungkin tak ada penonton, sehingga bisa ada banyak sekali versi-versinya. Ada yang bilang, Kojiro itu di bunuh oleh anak buah Musashi. Dan lagipula, sangat ganjil mempersiapkan senjata untuk pertarungan selama perjalanan menuju tempat bertarung, apalagi membentuk dayung yg keras itu dengan wakizashi.(pedang pendek) Ada pula teori yang mengatakan, keterlambatan Musashi itu untuk memperkirakan air pasang dan gelombang di lautan. Musashi mengira dia akan dikejar-kejar oleh para pengikut Kojiro setelah pertarungan, dan akan pergi dari pulau dengan menggunakan gelombang air untuk mempercepat kaburnya dari pulau.

The Laundry-Drying Pole / Monohoshi Zao

Senjata favorit Kojiro yang merupakan nodachi dengan panjang 90 cm , pedang itu termasuk panjang. walaupun pedang itu panjang dan berat kojiro bisa menggunakan dengan cepat dan terarah, hal ini masih menjadi misteri bagaimana dia bisa mengontrol senjatanya dengan baik. Pedang itu dibuat oleh Bizen Nagamitsu (salah satu murid dari Masamune)

Untuk dibandingkan, katana standar itu panjangnya 70 cm, sedangkan ini 90 cm. Kurang jelas?



1. Pedang pertama 120 cm
2. Pedang kedua 122 cm
3. Pedang ketiga 90 cm
4. Pedang keempat 70 cm

Ini Nodachi, dengan perbandingan jika dipegang oleh manusia :


Ini Nodachi juga :


Perbandingan tingginya :



Swallow Cut/ Tsubame Gaeshi

Tehnik ini ditemukan oleh Kojiro, yang mendirikan dojo Ganyru. Tehnik ini dilakukan dengan cara membalas tebasan lawan dengan cepat ke arah atas atau bawah dan kembali lagi ke atas dengan cepat. Ketika lawan menebaskan pedangnya, serangan di tahan dari samping dan kemudian menebas balik lawannya dan kembali ke posisi awal.
Dia menemukan teknik ini ketika dia melihat burung layang-layangyang terbang di Jembatan Kintaibashi di Iwakuni.


Related Post:

0 comments:


At Kelud Mountain Blitar, East Java